Sobat Wikistra ada banyak sekali contoh ERP pada perusahaan. Tapi sebelum membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut, apakah Anda sudah mengetahui apa itu ERP?
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem yang dirancang khusus untuk membantu dalam kegiatan bisnis. Alat ini merupakan sebuah wadah yang berisi seluruh data pada setiap bagian perusahaan, dimana data tersebut akan selalu update ketika terjadi kegiatan.
Misalnya ketika bidang produksi menggunakan bahan baku, setiap bahan baku yang diambil dan digunakan akan langsung tercatat pada sistem ERP. Begitu pula dengan warehouse, setiap produk yang keluar atau masuk ke gudang, akan langsung tercatat pada sistem tersebut.
Apakah Anda sudah cukup mengerti mengenai ERP? Tentunya sudah ya.
Nah di artikel kali ini kami akan membahas mengenai contoh ERP dalam berbagai bidang di perusahaan. Tentunya membahas contoh akan berkaitan dengan fitur bukan? Berikut penjelasannya!
Contoh Penerapan ERP pada Perusahaan
Akuntansi/Keuangan
Di dalam sebuah perusahaan tentunya keuangan menjadi sangat penting bukan? Tim akunting atau keuangan merupakan bidang awal yang menggunakan sistem ERP ini.
Mereka melacak dan melaporkan seluruh transaksi dan informasi keuangan termasuk hutang dagang, piutang, dan juga penggajian.
Dengan adanya ERP tersebut, ahli perencanaan dan analisis keuangan dapat mengubah data keuangan secara komprehensif. Data tersebut dapat menjadi laporan pendapatan, pengeluaran, dan arus kas. Dari data tersebut pula pihak perusahaan dapat meramal perkiraan kehidupan masa depan.
Manajemen Penjualan
Contoh ERP pada perusahaan adalah pada bagian penjualan. Pada bagian ini, pesanan para pelanggan akan dimasukkan, dan akan langsung tercatat pada sistem.
Sistem ERP memberikan banyak sekali kemudahan mulai dari transaksi, meningkatkan penjualan, mengelola komisi, hingga mengetahui keuntungan yang didapatkan.
Bagaimana contoh nyatanya?
Mari kita bahas bisnis restoran. Restoran yang terkenal tentu saja memiliki beberapa cabang di berbagai tempat. Baik itu di satu negara maupun beberapa negara.
Setiap cabang memiliki tingkat penjualan yang berbeda. Ketika seorang pelanggan memesan menu hotdog di cabang A, maka pelanggan lain bisa saja memesan burger di cabang B.
Data pesanan tersebut akan langsung masuk ke sistem ERP sekaligus juga data penggunaan bahan baku seperti roti dan daging. Data transaksi tersebut dapat dilihat kapan saja oleh pihak manajemen.
Lalu, pihak manajemen akan mengetahui kapan saja konsumen datang ke restoran dan jam berapa saja restoran ramai. Selanjutnya, ketika manajemen pemasaran melakukan promosi misalnya pemberian diskon, penilaiannya dapat dilakukan pada data tersebut.
Analisis Data
Sebuah perusahaan baik kecil maupun besar perlu memiliki data untuk dianalisis. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana perusahaan berkembang dan apa peluang ke depannya.
Contoh ERP juga berkaitan dengan analisis data ini. Kekuatan analisis data dapat membantu karyawan untuk mengumpulkan berbagai macam informasi. Selanjutnya informasi tersebut akan dapat dipecah lagi menjadi beberapa kategori.
Seperti kategori peluang bisnis baru, cara mengoptimalkan perusahaan, menemukan penipuan, hingga cara melayani pelanggan dengan baik.
Customer Relationship Management (CRM)
Selanjutnya bagian hubungan pelanggan juga berkaitan dengan ERP ini. Data-data yang berada di dalam sistem ERP akan membantu karyawan. Hal ini karena data tersebut sudah sangat lengkap termasuk kontak, riwayat pesanan, pesanan pembelian, hingga status pembelian.
Contoh ERP dalam bidang ini adalah marketplace. Marketplace dapat dikatakan sebagai pasar digital karena di situlah pelanggan dan penjual bertemu. Pada aplikasi tersebut bagian CRM menggunakan fitur ERP untuk mengingatkan mengenai pesanan.
Misalnya seorang pelanggan sudah memasukkan ke dalam keranjang sejumlah barang yang ingin dibelinya. Namun pelanggan tersebut belum membayarnya sehingga pesanan belum dapat dilakukan.
Bagian CRM akan bekerja untuk mengingatkan pelanggan tersebut bahwa mereka memiliki beberapa barang yang belum dibayar. Dengan begitu, pelanggan yang lupa akan segera melakukan pembayaran.
Nah, bermanfaat bukan ERP dalam menghadapi pelanggan?
Sumber Daya Manusia
Selain masalah penjualan, masalah utama yang sering terjadi dalam sebuah perusahaan adalah sumber daya manusianya. Ya, pekerja pada perusahaan tersebut.
Hal yang berkaitan dengan pekerja tentu saja adalah berkaitan dengan apa yang mereka berikan dan apa yang mereka dapatkan. Apa yang mereka berikan seperti pekerjaan yang memenuhi target, serta mengikuti aturan perusahaan.
Sedangkan apa yang mereka terima yaitu seperti gaji, kompensasi, THR, fasilitas kantor, asuransi, dan lainnya. Penilaian tersebut akan berbeda antara satu pekerja dengan pekerja lain karena berhubungan dengan jabatan serta jam kerjanya.
Demi mengatasi kesalahan, pihak perusahaan menggunakan sistem ERP. Sistem ini akan langsung menghitung segala yang berkaitan dengan pekerja sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Manajemen Rantai Pasok
Sistem ERP juga menawarkan informasi untuk efisiensi manajemen rantai pasok perusahaan. Penawaran tersebut didapatkan dari melacak permintaan, inventaris, proses manufaktur, logistik, dan distribusi.
Rantai pasok ini akan membantu dapat menetapkan tujuan inventaris dan menyederhanakan perencanaan sumber daya distribusinya. Data real time yang ada pun akan membantu mengidentifikasi bagian yang tidak efisien.
Tidak sampai di situ saja, perusahaan yang telah mengetahui bagian yang tidak efisien pada perusahaan dapat memberikan kontrol lebih pada bidang tersebut. Selanjutnya, pihak perusahaan juga dapat mengatur lebih baik mengenai inventaris pada bidang yang bermasalah.
Tanda Perusahaan Membutuhkan Sistem ERP
Ternyata sebagian besar bagian pada perusahaan menggunakan sistem ERP ya. Nah setelah mengetahui contoh ERP pada perusahaan, kapan sebenarnya sebuah perusahaan perlu menggunakan sistem ini?
Kenapa tiba-tiba muncul pertanyaan tersebut?
Hal ini karena masih banyak sekali pemilik bisnis yang merasa bahwa mereka tidak membutuhkan sistem ERP. Padahal, jika mereka memenuhi beberapa tanda di bawah ini, maka sebenarnya usaha mereka sangat membutuhkan ERP.
1. Menghabiskan Waktu Lebih Banyak untuk Berbagai Macam Kegiatan
Baik pemilik maupun karyawan yang menghabiskan waktu lebih lama untuk mengurusi satu hal menjadi tanda pertama bahwa perusahaan tersebut perlu ERP. Seperti misalnya pembukuan perusahaan.
2. Terdapat Pertanyaan yang Belum Terjawab
Tanda kedua adalah terdapat pertanyaan yang belum terjawab oleh pemilik usaha. Seperti berapa pendapatan per lini produk atau berapa jumlah pengembalian produk dalam kurun satu tahun? Pertanyaan sederhana lainnya adalah bidang mana yang membutuhkan operasional paling besar?
Jika pemilik belum bisa menjawab pertanyaan mudah seperti itu, maka ini adalah tanda kedua untuk segera menggunakan ERP. Tentunya kami menyatakan bahwa “belum terjawab” bukan “tidak terjawab”.
Hal ini karena masih terdapat peluang bahwa pemilik dapat “menjawab” semua pertanyaan tersebut dengan bantuan sistem ERP.
3. Kegiatan Bisnis yang Tidak Terkendali
Pelanggan tidak mendapatkan pelayanan yang terbaik, karyawan melakukan banyak kesalahan, inventaris tidak terkelola dengan baik, dan biaya yang semakin besar merupakan tanda bahwa bisnis Anda sedang tidak terkendali.
Penyebab utama dari masalah-masalah tersebut adalah informasi. Informasi pada perusahaan tidak berada dalam satu tempat, sehingga perlu waktu untuk melakukan berbagai macam hal.
Alhasil, pengambilan keputusan pun menjadi lebih lama dan ada banyak sekali peluang yang terlewat.
So itulah dia contoh ERP dan juga tanda bahwa perusahaan Anda sudah harus menggunakan ERP. Apakah Anda memiliki tanda-tanda di atas. Jika iya, kami sarankan untuk segera menggunakan ERP.
Kami siap membantu Anda untuk implementasi ERP pada perusahaan dan kami pastikan perusahaan tersebut akan berjalan dengan baik. Hubungi Kami untuk informasi lebih lanjut.